Rabu, 29 Juli 2015

kecewa di tempat pembelian fastfood

Siapa yang tidak tau istilah FastFood, dan siapa tidak mengetahui tempat pembelian Fastfood itu sendiri. Di sebuah tempat penjual fastfood di kota aku tinggal yaitu O**VE, aku bersama suami dan anakku pergi ke situ. Sebenarnya aku tidak ingin makan malam disitu, karena menunya hanya ayam goreng dan saos, bagiku itu adalah tak lain nasi penyet ala barat.

Sampai di tempat tersebut aku langsung ke pramusaji, disitu mba nya memintaku menunggu karena ayam goreng baru akan matang 3 menit lagi. Setelah membayar, aku di beri no antrian dengan menggunakan sobekan kertas, dan aku menunggu di meja bersama anak dan sumaiku.

Setelah sekitar 5 menit kami menunggu, terlihat paramusaji tersebut mengantarkan pesanan ke meja ujung, kemudian ke meja tengah yang orderannya dibungkus, kemudian ke meja ujung lagi yang juga dibungkus, dan lalu ke meja sebelah belakangku yang juga dibungkus. lantas, ada pembeli di meja sebelahnya menanyakan bahwa pesanannya dari tadi belum diantar. Sang Pramusaji itu pun meminta maaf untuk bersabar dengan senyum dan suara manis. Kemudian aku menoleh ke meja belakangku ku lihat antrian 19, pikirku aku akan dpat pesananku sebelum meja belakangku.

Anakku sudah geger, kapan pesanannya akan diantar, merengek mengatakan bahwa dia keburu ingin makan karena melihat meja meja yang lain sudah mendapatkan pesanannya.
Kemudian sang Pramusaji mengantarkan pesanan milik orang yang menanyakan pesanannya kox lama. Sementara itu aku masih menunggu pesananku datang. Kemudian sang pramusaji itu datang dan memberikan nampan makanan itu ke meja belakangku, padahal aku sudah tau bahwa meja tersebut antriannya setelah aku.
Aku bertanya pada pramusaji itu:"Mba itu antrian berapa?"
Pramusaji:"19 bu"
Aku:"Bagaimana bisa saya antrian 18 aja belum dapat"
Pramusaji:"Iya maaf Bu, mohon tunggu sebentar"

Tak lama pramusaji itu pun datang ke mejaku, lantas aku meluapkan kekesalanku " Mba , lain kali tuh yang urut donk mba, buat apa dikasih no anrian kalo acak gitu pelayanannya."
Pramusaji:"Iya bu, maaf bu"
Tetapi aku hanya mencoba menenangkan anakku bahwa pesanannya sudah datang dan sudah bisa makan.

Sedikit kecewa memang, katanya fastfood, tetapi harus menunggu matang dulu, kalah dengan warteg memang. Begitulah.....negara kita, no antrian juga bukan solusi yang bisa diterapkan oleh pemberi solusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar