Selasa, 19 Mei 2015

Wanita Karier juga ingin merasakan menjadi Ibu Rumah Tangga

Siapa yang tidak bahagia menjadi seorang ibu. Putrisha anakku tahun ini sudah berusia 3, tetapi aku benar benar tidak bisa menjadi ibu yang baik untuknya.
Setiap pagi, Putrisha ku selalu merajuk "mama jangan kerja".

Sedih pasti, ketika harus mengantarkan Putrishaku ke tempat ibu asuhnya, sebenarnya ibu asuhnya juga sayang dengan Putrisha ku bertanggung jawab, dan bisa membantu Putrisha ku belajar. Akan tetapi, pengasuhan mama kandung pasti lebih dipilih Putrisha ku.

Masih kuingat waktu itu, Hari Sabtu, aku mengantarkan Putrisha ke tempat ibu asuhnya, tetapi dia tidak mau turun dari motor, dia bersikeras untuk memintaku jangan kerja. Dan karena aku dan Putrisha ku sama sama keras kepala, maka aku pun  meminta ibu asuhnya u ntuk memeganinya...dan aku pun berlalu dengan motor maticku, ku lihat dia menangis sambil dudukan di jalan....sakit bangitttt hatiku, sepanjang jalan ke kantor aku tak berhenti menagis...bahkan sampai di kantor ketika ada yang menyapaku aku malah menangis semakin menjadi. Terlalu sakit memang... Antara rasa bersalah dan berdosa. Bagaimana tanggung jawabku kepada Allah, Allah telah menitipkan seorang anak yang harusnya aku didik aku dedikasikan waktuku untuk mendidik dan mengasuhnya, tetapi aku tetap bekerja menjadi wanita karier.

Apa daya aku seperti tidak punya jalan lain kecuali menjalani rutinitas kerjaku, apalagi setelah perusahaan tempatku bekerja memberiku kepercayaan untuk memimpin kantor cabang yang akan dibuka di dekat rumah.

Aku rasa, Putrisha ku hanya butuh bersabar menunggu waktu, karena tahun depan mama juga sudah ngantor di rumah. Saat ini memang dalam proses legalisasi, semoga lekas selesai dan aku segera ngantor d rumah.

Ini adalah foto fotoku bersama Putrisha..., my beloved princess, love u Chacha...anak tersayang mama

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar